Blusukan Ekstrem Gubernur Sumatera Barat
Selama ini aksi blusukan tidak pernah lepas dari sosok Joko Widodo atau yang lebih dikenal Jokowi, Gubernur DKI Jakarta.
Namun banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya tidak hanya Jokowi saja
yang rajin blusukan tapi banyak pemimpin didaerah lain yang juga rajin
blusukan.
Bahkan aksi blusukannya sangat tidak wajar, ekstrim dan menantang, hanya saja sepi dari pemberitaan media massa sehingga tidak terpublikasi dengan baik.
Sosok Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno adalah sosok kepala daerah
seorang gubernur yang selama ini rajin blusukan. Beliau sering turun
langsung menemui dan menyapa warganya dengan menggunakan cara yang tidak
wajar yaitu menggunakan motor trailnya. Irwan Prayitno melakukannya
untuk menjamah daerah-daerah terpencil diwilayah yang dipimpinnya.
Tantangan Irwan Prayitno yang memimpin Sumbar jelas jauh berbeda
tantangannya dengan Jokowi yang memimpin Jakarta. Jakarta daerah yang
padat penduduk, APBD besar, fasilitas memadai dan akses mudah
transportasi publik dengan cakupan wilayah yang tdk begitu luas.
Sebab Irwan Prayitno jarang sekali bahkan hampir tidak pernah dipublikasi media nasional apalagi televisi disetiap aksi blusukannya. Berbeda dengan Jokowi yang mungkin masyarakat seluruh Indonesia sudah mengenalnya karena memang sering diberitakan dimedia nasional.
Namun soal blusukan dan masalah kesederhanaan atau sosok pemimpin yang merakyat maka Irwan Prayitno-lah sosok fenomenal pemimpin daerah yang layak lebih diapresiasi dan dibanggakan masyarakat Indonesia.
Bayangkan saja sosok kepala daerah dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga seorang Ustadz dan Penceramah sekaligus penyuka motor trail ini selalu blusukan dengan cara berbeda dan ekstrem. Yaitu mengunakan motor trailnya menjamah daerah-daerah terpencil diwilayah yang dipimpinnya tersebut.
Blusukannya Ekstrim, Melebihi Jokowi
Irwan Prayitno beserta jajarannya yang tergabung dalam team Motocross Trabas Sumbar melakukan aksi blusukan yang diluar kebiasaan pemimpin daerah lainnya. Aksi blusukan Irwan Prayitno mengendarai motor trail melewati jalur terjal, berbukitan dan jalan setapak yang licin juga sempit, melewati hutan juga perkebunan.
Aksi blusukan dengan mengendarai motocross melewati jalur terjal yang sulit membutuhkan energi extra dan menguras tenaga ditambah sangat berbahaya dan penuh tantangan yang ekstrem. Bayangkan sosok kepala daerah seorang gubernur yang biasanya terlihat angkuh, dikawal serba wah dan mengendarai kendaraan mewah sama sekali tidak terlihat di dirinya.
Irwan Prayitno ini adalah sosok yang sangat luar biasa dan berbeda dengan kebiasaan pemimpin daerah lainnya. Sosok terpandang dan dihormati warga Sumbar ini sama sekali tidak takut, padahal bahaya bisa mengancam dirinya kapan saja. Sebab apa yang dilakukannya bisa mencelakai dirinya seperti terpeleset, terjerembab dan terjatuh. Yang menyebabkan dirinya bisa terluka, memar, cacat bahkan kematian. Memang sangat menakjubkan apa yang dilakukan gubernur sholeh yang juga hafidz Alquran ini.
Apa yang dilakukannya adalah sebuah bentuk komitmen pemimpin sejati dalam mengabdi. Motorcroos yang digemari dan menjadi hobinya mampu dimanfaatkan untuk sarana pengabdian dimasyarakat guna menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kepala daerah dengan kerja-kerja nyata.
Indonesia butuh sosok seperti Irwan Prayitno sebagai pemimpin, sosok teladan pemimpin idaman penuh pengabdian.
Sering Melakukan Kunjungan Ke Daerah Terpencil
Bisa dilihat di Fans Page Irwan Prayitno yang mengupload beberapa foto
kunjugan kerjanya ke daerah-daerah terpencil menggunakan motor trail.
Irwan Prayitno bersama kelompok Motocross Trabas Sumbar, melakukan
penelusuran kawasan objek wisata Pantai Air Manis di Kota Padang
(12/01/14). Kunjungan tersebut dalam rangka mengontrol dan memberikan
arahan kepada warga setempat agar menjaga kebersihan objek wisata
favorit yang sering dikunjungi wisatawan mancanagara dan wisatawan
domestik itu yang mulai tidak terawat.
Sebelumnya dibulan oktober 2013 dengan mengendarai sepeda motor trail
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama rombongan Motocross Terabas
Sumbar juga melakukan perjalanan ke daerah terpencil yang minim publik
transportasi di Nagari Ampia Parak , Jorong Tanjungan Gadang Pessel
(13/10/13). Beliau melewati medan yang terjal, jalan setapak yang sulit
dan daratan yang luas dengan dikelilingi perkebunan lebat.
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi terluas di Indonesia dengan
medan yang berat, wilayah daratannya yang luas, dan minim akses publik
transportasi . Tentu saja ini sangat jauh berbeda tantangan blusukannya
jika dibandingkan dengan Jokowi di Jakarta.
Apa yang dilakukan Irwan Prayitno layak mendapat apresiasi dari semua
pihak. Termasuk media nasional, sehingga media berani mempublikasi aksi
blusukannya yang tidak wajar ini kepada publik.
Media massa harusnya berimbang dalam pemberitaan terhadap kinerja
seorang kepala daerah tidak tebang pilih. Selama ini hanya Jokowi saja
yang massif diberitakan media dan ramai publikasi dalam disetiap aksi
blusukannya.(ah)
Sumber Berita:
http://www.swaranews.com/berita-gubernur-ini-rajin-blusukan-namun-sepi-dari-pemberitaan-media.html
Sosok Teladan Pemimpin Idaman
Berikut Ini Gubernur-Gubernur Berprestasi Juga Hafidz Alquran

Pemimpin tidak boleh dikenal hanya karena popularitas dimedia tapi harus dikenal karena kerjanya yang nyata.
Di Indonesia ada beberapa kepala daerah seorang Gubernur yang bisa
dijadikan teladan sebagai pemimpin idaman. Selain cerdas dan tangkas
juga religius, berprestasi dan yang lebih hebatnya mereka penghapal
Alquran (hafidz).
Ketaatan mereka dengan agama dan kedekatan mereka dengan tuhan membuat
mereka bisa bekerja secara amanah. Ada beberapa sosok kepala daerah
Gubernur yang merupakan penghafal Alquran. Berikut ini kepala daerah
berprestasi yang juga penghapal Alquran di antaranya :
1. Gatot Pujo Nugroho, ST (Gubernur Sumatera Utara) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
2. Prof. H. Dr. Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
3. KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc. MA (Gubernur Nusa Tenggara Barat) dari Partai Bulan Bintang (PBB)
4. Drs. H. Abdul Ghani Kasuba (Saat ini statusnya masih sebagai Wakil
Gubernur Maluku Utara, meskipun dalam Pilgub terbaru Drs. H. Abdul Ghani
Kasuba yang dicalonkan sebagai Cagub dikabarkan menang dalam
pemungutuan suara ulang ) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
5. H. Ahmad Heryawan, Lc (Gubernur Jawa Barat) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Nama-nama diatas ini adalah sosok kepala daerah Gubernur penghapal
Alquran yang berprestasi atas kepemimpinanya. Gubernur Jawa Barat H.
Ahmad Heryawan, Lc adalah sosok paling prestisius dan membanggakan.
Dengan berbagai prestasi dan pernghargaan yang diterimanya. Total sudah
132 penghargaan yang diterimanya dalam berbagai bidang sejak menjabat
dari tahun 2008. Gatot Pujo Nugroho, ST juga beberapa kali mendapat
penghargaan atas prestasinya memimpin Sumatera Utara.
Begitupun Prof. H. Dr. Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat selama 3 tahun 75 penghargaan yang sudah diterimanya. Sebanyak 22 penghargaan diraih ditahun 2011, berikutnya 33 penghargaan di tahun 2012, dan 20 penghargaan di tahun 2013.
Penghargaan yang diraih mulai dari Pennghargaan Ketahanan Pangan
Nasional 2010, penghargaan Pelaksanaan Penerapan e-KTP Terbaik (9
Kab/Kota tahun 2011), Anugerah Parahita Ekapraya (Komitmen Gubernur
untuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Penghargaan Provinsi Terbaik Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau
Kecil tahun 2013 dan lainnya.
Lalu ada Gubernur NTB, KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc. MA selama menjabat
mendapat banyak penghargaan dan prestasi. Misalnya sebagai Gubernur Termuda di Indonesia
oleh Museum Rekor Dunia Indonesia, Menerima Lencana Ksatria Bhakti
Husada Arutala atas jasanya dalam pembangunan Bidang Kesehatan; The Best Province Tourism Develovment
dengan dikukuhnya NTB sebagai Provinsi Pengembang Pariwisata Terbaik
versi ITA di Metro TV. Penghargaan di Bidang Pangan dari Presiden RI
atas Prestasi meningkatkan produksi Padi (P2BN) lebih dari 5 pada tahun
2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (dbs/ah)
Sumber Berita:
SUBHANALLAH..
ALLAHUAKBAR !
ADA BANYAK KADER PARTAI ISLAM YANG SUKA
BLUSUKAN DAN LEBIH BERPRESTASI (PRESTASI NYATA, BUKAN BUATAN MEDIA
MASSA) DARI PADA JOKOWI - AHOK !
TAPI KENAPA MEDIA MASSA TIDAK MEMBLOWUP PRESTASI MEREKA ?
ANDA TENTU SUDAH TAHU JAWABANNYA..
KARENA MEREKA ADALAH KADER PARTAI ISLAM YANG SANGAT CINTA TERHADAP AGAMA DAN UMAT ISLAM..
SEDANGKAN MEDIA MASSA DI INDONESIA DIMILIKI OLEH ORANG KAFIR, SEKULER DAN LIBERAL YANG TIDAK SUKA ISLAM BERKUASA DI INDONESIA !
KARENA ITULAH MEDIA MASSA MEMBLOWUP (PENCITRAAN PALSU) TERHADAP ORANG YANG DI ANGGAP SEAKIDAH DENGAN MEREKA...
Elektabilitas Palsu Jokowi Terbongkar
![]() |
[Media Massa Mendukung Kaum Sekuler & Liberal] |
Demi mendorong popularitas Gubernur DKI Jakarta sampai ke titik
tertinggi, segala cara dilakukan oleh Stanley Bernard ‘Stan’ Greenberg,
konsultan politik, pollster, ahli strategi pemenangan pemilu/pilpres
nomor wahid di dunia, yang ternyata terbukti selama ini bertindak
sebagai ‘sutradara atau otak’ di balik rekayasa pencitraan dan melambungnya popularitas Jokowi selama dua tahun terakhir.
Dengan berdalih menampilkan hasil penelitiannya, Stan Greenberg, Ketua
Korps Demokrat Amerika Serikat (AS), sahabat karib konglomerat Indonesia
James Riady yang keduanya juga adalah anggota elit Arkansas Connection,
sebuah organisasi yang sangat berpengaruh di AS, berusaha menipu publik
Indonesia dengan mempromosikan Jokowi berkedok hasil penelitian lembaga
penelitiannya.
Stan Greenberg mengatakan elektabilitas Jokowi medio September 2013
adalah sebesar 68%, sedangkan PDIP meraih elektabilitas 28%. Greenberg
seolah-olah mendapatkan kesimpulan penelitian, bahwa alasan responden
memilih Jokowi adalah karena ia tokoh yang jujur dan dapat dipercaya.
Menurut lembaga survei dan konsultan politik yang dikendalikan Partai
Demokrat AS itu, posisi elektabilitas kedua tertinggi setelah Jokowi
adalah Prabowo Subianto (PS) 15% dan Aburizal Bakrie (ARB) 11%.
Sedang elektablilitas parpol, setelah PDIP, disusul Golkar 18%, Gerindra
dan Demokrat yang sama-sama meraih 10%. Prof Dr Iberamsyah, Guru Besar
Universitas Indonesia (UI) yang mengikuti presentasi tersebut beberapa
bulan lalu, mengatakan hasil survei itu tidak terlalu mengagetkan,
karena sudah tercermin dari hasil sejumlah lembaga survei selama ini.
Ketika itu, posisi Stan Greenberg belum diketahui publik sebagai
konsultan politik dan otak rekayasa popularitas dan elektabilitas palsu
untuk Jokowi.
“Presentasi pekan lalu, tidak dilaksanakan secara terbuka, karena survey
ini merupakan pesanan sebuah lembaga, bukan inisiatif Stan Greenberg,”
ujar Prof DR Iberamsyah pada akhir September 2013 lalu.
Persoalan yang mencuat saat ini adalah keraguan masyarakat luas terhadap
seluruh hasil survey, polling atau jajak pendapat bilamana terkait
dengan Jokowi. Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survey
yang menilai Jokowi disebabkan oleh fakta bahwa Stan Greenberg sudah
diketahui masyarakat luas sebagai dalang dari seluruh rekayasa
popularitas dan elektabilitas Jokowi.
Semua hasil survey, polling, jajak pendapat dan penilaian terhadap
Jokowi adalah palsu belaka (hasil rekayasa) dan diragukan keabsahannya.
Masyarakat menilai, pengumuman hasil survey, polling, jajak pendapat dan
lain-lain terhadap Jokowi hanyalah merupakan hasil rekayasa
(dibuat-buat) untuk menggiring opini dan membentuk persepsi publik
seputar “kehebatan” Jokowi.
Di samping itu, fakta mengenai kinerja Jokowi yang buruk, tercermin dari
kegagalan Jokowi menyerap anggaran APBD secara maksimal (hanya 55%,
terendah dari seluruh propinsi di Indonesia), mandeknya program-program
pembangunan daerah, serta ketidak-mampuan Jokowi memenuhi janji-janji
kampanye yang diucapkannya pada saat Pilkada tahun 2012 lalu.
Bencana banjir besar di Jakarta dan kemacetan lalu lintas yang semakin
parah, menyebabkan penilaian rakyat Jakarta semakin negatif terhadap
kinerja Jokowi. Hasilnya, popularitas Jokowi di tengah-tengah masyarakat
semakin tenggelam.
Sementara itu Ketua Umum PDIP, melalui tayangan acara ‘Mata Najwa’ di
MetroTv. Rabu (22/1/2014), menegaskan PDIP tidak akan mencalonkan Jokowi
sebagai calon presiden dan memintanya untuk fokus menyelesaikan tugas
sebagai gubernur DKI Jakarta selama lima tahun penuh.
Sumber :
Guru Besar UI, Minta Megawati Marahi Jokowi... Bergaya Hebat Tapi Tak Berdaya
"Kita hargai Megawati mengkritik SBY dengan cara menuding apa yang dilakukan SBY hanyalah pencitraan," kata Maswadi Rauf, di Jakarta, senin (13/1).
Tapi lanjutnya, Megawati juga harus memahami bahwa apa-apa yang
dilakukan kader PDI Perjuangan, Joko Widodo yang kini jadi Gubernur DKI
Jakarta juga terjebak dengan pola pencitraan diri.
"Dalam membangun pencitraan diri,
sesungguhnya antara Jokowi dengan SBY sama saja. Yang membedakan hanya
soal tema pencitraan saja. Tujuan sama," kata Maswadi.
Jokowi tampil dengan segala kesederhanaannya dan semua masalah dikesankannya mudah.
"Style yang berbeda dengan pejabat lainnya itu yang dilansir media
massa sehingga Jokowi dipersepsi hebat. Padahal substansi masalah tidak
menunjukkan perbaikan," ujarnya.
Makanya, Maswadi meminta kepada Mega untuk menegur Jokowi. "Jadi,
kalau Megawati selalu mengkritik SBY dengan pencitraan, lalu apa-apa
yang diperankan Jokowi tidak pencitraan? Dari sisi komunikasi politik,
Jokowi juga sibuk dengan pencitraan diri," imbuhnya.(dm)
Sumber :
Maswadi Rauf: Pencitraan Jokowi Oleh Media Massa
MASWADI Rauf, guru besar ilmu politik Universitas Indonesia, menyarankan
Megawati Soekarnoputri tak meladeni dorongan agar Jokowi jadi capres.
Lebih baik Megawati menjaga Jokowi agar fokus menuntaskan tugasnya
mengelola Jakarta.
Jakarta - Megawati sebaiknya tak usah menuruti desakan para kader PDIP
untuk mengusung Jokowi sebagai capres pada Pemilu 2014. Ketua Umum PDIP
itu harus mendorong Jokowi untuk menggali pengalaman sekaligus
menuntaskan tanggung jawab memimpin Jakarta seperti janjinya pada
kampanye Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 silam.
Saran demikian disampaikan Maswadi Rauf, pengamat politik dari
Universitas Indonesia. Ia mengingatkan Megawati agar tak terpengaruh
ramainya dukungan buat Jokowi. Sebab, dukungan itu hanya ikut-ikutan
tren yang sedang ramai. Sebentar lagi tren itu bisa hilang.
"Hal ini bisa dibuktikan. Kalau masyarakat
ditanya tentang apa keberhasilan Jokowi, pasti mereka tidak tahu karena
memang pekerjaan Jokowi belum ada yang selesai," kata Maswadi Rauf, di Jakarta, Senin (13/1).
Banjir dan macet yang jadi momok Jakarta belum bisa diatasi Jokowi.
Pekerjaan besar ini menuntut komitmen dan konsentrasi tinggi. Kalau
Megawati ikut-ikutan mendukung Jokowi menjadi capres, maka bisa
diartikan mengganggu konsentrasi dan komitmen tersebut.
"Ini artinya Megawati juga tergiur daya
tarik Jokowi. Sebagai elit politik, seharusnya Mega tidak terpengaruh.
Kalau elitnya merusak komitmen yang dibuatnya sendiri, rusaklah negara
ini," katanya.
Memang, publik melihat ada perbedaan Jokowi dengan tokoh lain. Gaya
blusukan-nya, misalnya, cukup menyenangkan. Tapi, di mata Maswadi Rauf
hal itu sama saja dengan gaya pencitraan politisi lain. Karena itu,
Megawati yang biasa mengkritik SBY pun harus sadar bahwa Jokowi juga penuh pencitraan.
Sekadar menarik simpati publik, kata Maswadi, beberapa usulan Jokowi
nampak tidak konkret dan sulit diimplementasikan. Misalnya, melarang
penjualan mobil murah, jelas tidak bisa diwujudkan karena sama halnya
melarang hak orang untuk punya mobil. Menurut dia, sesuatu yang beda
baru bisa dirasakan jika Jokowi mampu melakukan sesuatu yang belum
pernah dituntaskan pemimpin Jakarta sebelumnya.
"Jokowi itu memang memiliki gaya yang
berbeda dengan pejabat lainnya. Gaya itu kemudian yang dikupas habis
oleh media. Itu sama saja dengan pencitraan. Kalau Megawati selalu
mengkritik SBY dengan pencitraan, apa bedanya dengan Jokowi?" ujar guru besar ilmu politik UI ini.(dm)
Sumber :
Pemimpin Menurut Islam
Sekarang banyak pemimpin yang sangat bobrokan Akhlaknya. Mulai dari
Korupsi, suap, pornografi dan lain-lain. Sehingga pemimpin yang adil,
amanah, berakhlak adalah dambaan dari setiap orang.
Sebagai seorang Muslim, Islam mengajarkan bagaimana menjadi seorang
pemimpin sempurna sebagaimana Nabi Muhammad SAW dulu memimpin di
Madinah.
Kepemimpinan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan
kepemimpinan yang ideal. Bukan hanya pribadinya yang ideal TAPI hukum
yang diterapkan juga ideal yaitu HUKUM ISLAM yang pantas bagi manusia.
Setidaknya ada 8 ciri pemimpin yang digariskan dalam Islam:
1. Pemimpin itu hendaklah orang yang berupaya untuk menjaga agama dan menegakkan syariat Allah di atas muka bumi.
"(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma´ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan." (AlHaj:41)
2. Pemimpin itu harus memiliki sifat takwa.
"Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan
mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih
baik, kalau mereka mengetahui." (AlBaqarah:103)
3. Pemimpin itu hendaklah orang yang mempunyai kekuatan dari semua sudut pandang fisik, spiritual, emosi dan mental.
4. Pemimpin itu mestilah beramanah, adil dan tidak melakukan kezaliman
atau diskriminasi kepada mereka yang di bawah pimpinannya. (AnNisa:58)
5. Pemimpin itu mestilah bertanggungjawab dan tidak sombong kepada mereka yang di bawah pimpinannya. (At-Taubah:128)
6. Pemimpin itu hendaklah tegas dan berpegang teguh kepada prinsip dalam melaksanakan amanah.
Daripada Aisyah ra bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda: “Sekiranya Fatimah binti Muhammad mencuri niscaya aku akan
memotong tangannya”. (Hadis Riwayat Imam Bukhari)
7. Pemimpin itu hendaklah berakhlak, baik budi pekertinya dan menjadi teladan yang baik dalam semua tindak tanduknya.
Daripada Abu Hurairah ra bahawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda : “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
mereka yang paling baik akhlaknya”. (Hadis Riwayat Imam Tirmidzi)
8. Pemimpin itu hendaklah menunaikan janji-janjinya kepada orang bawahannya.
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam , “Sesiapa yang diamanahkan
oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu dia mati. Pada hari dia mati
dalam keadaan dia menipu rakyatnya, maka Allah telah mengharamkan syurga
untuknya”. (Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Jadi, Pecinta Al Qur'an sekalian itulah ciri-ciri pemimpin yang
digariskan dalam Islam, bukan mengatakan bahwa selain dari perkara ini
tidak baik tetapi agama haruslah diutamakan.
[SahabatIMMA]
Ancaman Allah terhadap orang yang memilih orang kafir/munafik jadi pemimpin :
138. Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
139. (yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam
Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan
diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk
beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena
sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan
mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik
dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam. (QS An-Nisaa’: 138, 139, 140).
*****
Tafsir Al-Muyassar, pada Surat An-Nisaa’ ayat 138-140 :
"Kabarkanlah –wahai Rasul– kepada orang-orang munafik—yaitu orang-orang
yang menampakkan iman dan menyembunyikan kekafiran– bahwa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih.
(yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin –
dan menjadikan mereka sebagai penolong-penolongnya– dengan meninggalkan
– kepemimpinan– orang-orang mukmin –dan tidak menyukai kasih sayang
kepada mu’minin.. Apakah mereka mencari kekuatan – dan ketahanan– di
sisi orang kafir itu? –sesungguhnya mereka (kafirin) tidak memiliki
kekuatan itu– maka sesungguhnya semua kekuatan – pertolongan dan
kemuliaan itu hanya– kepunyaan Allah – Ta’ala saja.
Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu – wahai
orang-orang mu’min– di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar
ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang
kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain—yang bukan pembicaraan kekafiran dan
melecehkan ayat-ayat Allah.
Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa
dengan mereka –karena berarti kamu rela dengan kekafiran mereka dan
pelecehan dari mereka, sedang orang yang rela kepada kemaksiatan itu
sama dengan pelaku maksiat itu sendiri. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
neraka Jahannam –mereka menemui di dalam neraka itu buruknya adzab."
Sumber: duniamuallaf
Posting Komentar