Penulis : Jamil Azzaini
Co-writer : Sofie Beatrix
Penerbit : PT Mizan Pustaka – Bandung
Tebal : 280 Halaman
Cetakan : I, 2013
ISBN : 978-602-9255-48-5
Sukses adalah impian semua orang. Sukses menjadi dambaan sebab
dengannyalah akan terbuka berbagai macam kebaikan dan kenikmatan di
dalamnya. Asumsinya, ketika sukses berhasil digenggam, maka apa yang
dikehendaki bisa dengan mudah diraih.
Sayangnya, banyak orang yang salah memaknai sukses. Yakni mereka yang
tak mau berusaha sungguh-sungguh dan hanya menunggu sukses tanpa
beramal. Diperparah dengan adanya sikap fatalis yang berusaha memisahkan
antara kesuksesan dan keshalihan.
Sukses dimulai dengan adanya visi. Visi adalah impian, garis besar,
cita-cita dan sejenisnya. Visi yang benar akan bisa mengantarkan
seseorang kepada kesuksesan hakiki. Ia dimulai dengan visi akhirat, visi
duniawi lalu dipesifikan dengan visi seseorang dalam langkah detail.
Terkait menentukan visi, ada tiga pertanyaan mendasar agar kita tak
salah menentukannya, “Apa keuntungannya bagi saya?” “Siapa saja yang
memetik keuntungan itu?” “Apakah visi ini bisa mengantarkan menuju
surga?” (h. 51-52)
Visi yang besar bukanlah cita-cita mengambang. Ia harus terderivasi ke
dalam banyak langkah. Yang terpenting, ia harus berwujud dalam aksi.
Sebab tanpa langkah, visi tak akan mungkin terwujud.
Aksi sendiri berwujud dalam kerja. Kerja keras, kerja cerdas dan kerja
ikhlas. Sebelum memulai ketiga jenis kerja itu, terlebih dahulu harurlah
dipetakan tentang prioritas. Sebab waktu terbatas, banyak hal yang
ingin digapai dan potensi diri yang memang tak mungkin untuk melakukan
semua hal dalam usia kehidupan yang amat singkat.
Prioritas amat penting. Jika ada yang membaginya dalam bentuk kuadran:
penting mendesak-penting tidak mendesak-tidak penting mendesak-tidak
penting tidak mendesak, maka bagi seorang muslim, apapaun jenis
kesuksesan yang ingin diraih haruslah memperhatikan hukum Islam sebagai
prioritas utama.
Penyusunan prioritas bagi seorang muslim harus berdasarkan
wajib-sunnah-mubah-makruh. Keempat hal ini harus berurutan dan
diperhatikan degan seksama. Wajib harus didahulukan atas apapun.
Kemudian diikuti sunnah sebagai prioritas di samping kewajiban.
Selanjutnya, hal mubah tak boleh diperbanyak apalagi sampai mengalahkan
wajib dan sunnah. Untuk yang makruh, seminimal mungkin harus dijauhi.
Sebab makruh, andai dilakukan, tak membawa manfaat bagi pelakunya. (h.
77)
Setelah susunan prioritas terselesaikan dengan baik, langkah selanjutnya
adalah memetakan kerja-kerja yang harus segera dieksekusi. Kerja keras
menjadi jalan pertama. Inilah yang akan mengasah myelin seseorang hingga
menjadi ahli. Cara yang ditempuh bisa dengan memperbanyak jam terbang.
Dalam buku ini, penulis menyebutkan angka 10.000 jam terbang sesuai
dengan apa yang anda bidangi sehingga seseorang bisa disebut sebagai
pakar. (h.96)
Kerja keras haruslah dikuti dengan kerja cerdas. Kerja jenis ini akan
mengasah brain memory seseorang hingga berkembang dengan optimal. Kerja
cerdas ini yang memungkinkan seseorang untuk mengumpulkan lebih banyak
hasil dengan sumberdaya dan waktu yang lebih sedikit. Kerja cerdas ini
akan membimbing seseorang untuk menciptakan jalan suksesnya sendiri.
Kerja cerdas sangat diperlukan dalam dunia yang berubah begitu cepat.
(h.109)
Jika kerja keras titik tekannya ada pada kemampuan fisik yang
terakumulasi, kemudian kerja cerdas ada pada kekuatan memori,
selanjutnya adalah kerja ikhlas. Kerja ikhlas akan membuat seseorang
melakukan amal usahanya karerna Sang Pencipta. Sehingga, ia tak hanya
mendapat recehan duniawi, tetapi juga investasi abadi yang bisa diunduh
hasilnya, kelak di akhirat. Sebab dalam kerja ikhlas, seseorang tidak
hanya mengandalkan kemampuan dirinya. Tetapi melibatkan Tuhan dalam
setiap upayanya.
Mulailah kerja cerdas dengan takwa. Ia akan membuat anda diberi jalan
keluar atas semua masalah dan limpahan rezeki dari arah yang tak
terduga. Selanjutnya, rajinlah bertobat. Sebab dosa, sekecil apapun,
akan menghambat rezeki seseorang. Inilah yang menjelaskan mengapa
Rasulullah memberikan contoh agar umatnya merutinkan istighfar sebanyak
70-100 kali dalam sehari.
Ikutilah tobat dengan perbanyak amal shalih, lebih spesifik tentang
amalan yang menjadi sebab lancarnya rezeki. Shalat Tahajud dan Dhuha
adalah contohnya. Tahajjud bisa semakin mengakrabkan seseorang dengan
Tuhannya. Sedangkan Dhuha dijamin oleh Rasulullah sebagai salah satu
sebab terbukanya banyak rezeki. Jika dilakukan 6 rokaat dalam sehari,
sebagaiaman hadits nabi, maka orang itu akan dicukupi kebutuhannya di
hari itu. (h.130)
Kerja ikhlas berikutnya adalah sedekah dan berbakti kepada orang tua.
Seorang pengusaha batik, diceritakan dalam buku ini, pernah ‘nekat’
menyedekahkan uang modalnya senilai 1 juta. Tak lama kemudian, dia
mendapat banjiran order batik dari luar negeri. Tak tanggung-taggung,
dia mengantongi pesanan sebanyak 700 batik tulis dengan harga perbatik
senilai 1 juta rupiah. (h. 138)
Sedangkan berbakti kepada orang tua merupakan jalan sukses yang tak bisa
ditawar lagi. Penulis berkisah, sebab niatnya menghajikan kedua orang
tuanya, beliau terbebas dari masalah hutag yang nilainya milyaran
rupiah.
Ketiga jenis kerja ini haruslah terintegrasi dengan sangat baik dengan
apa yang menjadi passion seseorang. Karena hanya dengan passion inilah
seseorang akan menikmati apa yang dikerjakannya. Sehingga, sekeras
apapun pekerjaannya, sehebat apapun rintangannnya, hal itu tak
melunturkan semangatnya sebab dia menyukai apa yang dikerjakannya itu.
Guna mengetahui passion, seeseorang bisa terus melatihnya atau bertanya
kepada ahli dengan mengetahui spesifikasi diri melalui kelebihan dan
kekurangannya. Kemudian mengoptimalkan kelebihan untuk menutupi
kekurangan. Sebab sampai kapan pun, siapa pun, tak ada manusia yang
sempurna.
Buku ini amat nikmat untuk diseksamai. Selain pengemasan judul yang amat simpel dan mudah diingat dengan menebalkan ON dalam visi-ON, acti-ON, passi-ON, collaborati-ON dan conclusi-ON,
di dalamnya berisi banyak sekali kisah nyata yang sudah dialami oleh
penulis dan keluarganya, juga contoh dari banyak orang terkemuka di
negeri ini yang telah berhasil meraup kemuliaan dan kebahagiaan hidup
melalui bidang spesifik yang digelutinya. Sangat direkomendasikan bagi
siapa yang mendamba SuksesMulia, siapa lagi kalau bukan Anda?
Posting Komentar