Hormat Militer Prabowo untuk Seorang Megawati

Admin | Senin, Juni 02, 2014 |

Jakarta. Peristiwa bersejarah terjadi sebelum pengundian nomor urut pasangan peserta Pilpres 2014, dihelat di gedung KPU, Ahad (1/6) siang. Itu lantaran capres Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto berkesempatan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan itu menjadi menarik lantaran keduanya sempat berseteru. Pasalnya, pembatalan sepihak Perjanjian Batutulis yang dibuat pada 2009 oleh PDIP membuat hubungan Prabowo dan Megawati renggang.

Namun hari itu seolah menjadi momen rekonsiliasi bagi Prabowo dan Megawati. Prabowo yang tampil mengenakan kemeja putih khasnya tak sungkan menyalami saingannya Jokowi, bahkan dengan gerakan khas seorang prajurit, Prabowo yang mengenakan peci hitam dan berbalut baju putih lengan panjang dengan celana warna krem membuat gerakan tegap. Di depan presiden RI keempat itu, mantan panglima Kostrad itu memberi hormat, meski Mega tetap tidak beranjak duduk di kursi.

Dari foto yang beredar, Mega hanya menyunggingkan senyum belaka. Adapun, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Jokowi yang duduknya posisinya di samping kanan dan kiri Mega langsung berdiri. Keduanya seolah merespon hormat Prabowo.

Hal ini menjadi obrolan hangat di jagat maya. Internal Gerindra dan PDIP pun tak luput memperbincangkan perihal ini. Sebab, hubungan Prabowo dan Mega belakangan memanas pasca penetapan Jokowi jadi capres PDIP.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat menuturkan, hormat militer Prabowo untuk Megawati itu adalah bentuk ketulusan. Prabowo ingin menunjukkan rasa hormatnya kepada Mega.
“Pak Prabowo sangat menghormati Ibu Mega sebagai mantan presiden dan anak proklamator. Jadi kalau Pak Prabowo menunjukkan sikap hormat ya beliau sangat menghormati Ibu Mega,” kata Martin, dikutip dari detikcom, Senin (2/6/2014).

Menurut Martin, selama ini Prabowo tak pernah bicara negatif tentang sosok Mega. Malah selalu menegur kepada kader Gerindra yang bicara buruk kepada Mega. Martin heran Mega terkesan dingin kepada Prabowo belakangan ini.

“Jadi saya agak heran kok jadi begini hubungan ini,” katanya.
Martin menduga ada pihak yang memprovokasi sehingga Mega bersikap seperti itu. Namun bagi Gerindra yang terpenting Prabowo sudah menunjukkan sikap negarawanan dan tak menganggap Mega musuh politik.

“Cuma Ibu Mega ini perempuan sangat mudah diprovokasi orang, itulah yang menjadi dilema dalam hubungan kedua orang ini. Saya tahu persis Ibu Mega, saya kan sahabat Pak Taufiq Kiemas, jadi saya tahu persis wanita ini sangat mudah diprovokasi orang,” tegasnya. (sbb/dakwatuna)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Guru Tomo | Guru Tomo
Copyright © 12.12.2013. gurutomo - All Rights Reserved
Modifikasi by Creating Website Published by Guru Tomo
Proudly powered by Blogger