Sabtu (22/2) Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI) yang berpusat di Makassar mengadakan Bedah Buku Nasional “Panduan MUI, Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”.
Acara ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mahasiswa terhadap para pengikut Syiah yang terus mendakwahkan kesesatannya.
Bertempat di Masjid Kampus Universitas Hassanudin Makassar, acara
bedah buku ini dihadiri ribuan orang. Lebih dari 1200 peserta laki-laki
memenuhi lantai dua dan 800-an muslimah memenuhi lantai 1. Sebagian
peserta yang lain juga sampai naik ke lantai tiga.
Tujuan kegiatan ini, selain untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya
Syiah, juga untuk membantu MUI dalam mensosialisasikan buku Panduan yang
diterbitkan sejak September 2013 lalu.
Dalam bedah buku, Fahmi Salim, MA (MUI Pusat) memberikan sambutan dan membuka acara ini secara resmi.
Setelah acara pembukaan, bedah buku pun dimulai. Tiga orang pemateri didaulat sebagai pembedah buku tersebut.
Pemateri pertama yang juga tergabung dalam Tim Penulis MUI, H. Fahmi
Salim, MA, membawakan materi dalam Bab I dan Bab IV buku ini yakni
“Sejarah Syi’ah” dan “Respon MUI tentang Faham Syiah”.
Pemateri kedua, DR. H. Yusri Muh. Arsyad, MA membawakan materi dalam bab II buku ini, “Penyimpangan Ajaran Syi’ah”
Pemateri terakhir, Rahmat Abd. Rahman, Lc.,MA membawakan materi dalam bab III buku ini, “Pergerakan Syiah di Indonesia dan Penyebarannya”.
Pemaparan materi dari ketiga pembedah buku mengundang antusiasme
peserta dan semakin menyadarkan mereka akan bahaya dan kesesatan syiah.
Setelah pemaparan materi, tiga orang penanya dipersilakan
menyampaikan pertanyaan untuk dijawab oleh ketiga pemateri. Tidak semua
pertanyaan, khususnya pertanyaan lewat tulisan bisa dijawab mengingat
waktu yang sangat terbatas.
Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembacaan
deklarasi Gerakan Makassar Sunni yang disampaikan oleh Ketua LPPI
Makassar, KH. Said Abdul Shomad, Lc [pz/Islampos]
Posting Komentar