PENDEKATAN SUPERVISI PENDIDIKAN
M. Ghaza Kusairi(Mahasiswa Pascasarjana UIN Maliki Malang, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam)
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualits sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk menigkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal sesuai dengan misinya yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan ( pre-service education ) maupun program dalam jabatan ( inservice education ). Potensi sumber daya guru perlu terus menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara professional. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tugas guru mencakup pengembangan program tahunan, program semester, pokok bahasan, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remedial, serta program bimbingan dan konseling. Dalam prakteknya tentu tidah semudah yang dibayangkan, guru sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya, adakalanya guru menemui kendala dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak mampu menyelesaikannya sendiri, maka oleh karena itu seorang pendidik atau guru membutuhkan bimbingan atau petunjuk dari seorang supervisor pendidikan. Disekolah yang berperan sebagai supervisor salah satunya adalah kepala sekolah. Sebagai supervisor kepala sekolah memegang peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan, untuk mewujudkan semuanya salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan supervisi untuk para guru disekolah yang dipimpinnya. Sebagai supervisor kepala sekolah harus bisa mengarahkan, membimbing, menilai, mengawasi, dan memperbaiki kesalahan serta kelemahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
PENGERTIAN SUPERVISI
Dalam Dictionary Of Education, Good Carter (1959) yang dikutip oleh Sahertian (2000:17) memberi pengertian bahwa “supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran”. Mc Merney (1951:1) dalam Sahertian (2000:17) “melihat supervisi itu sebagai usaha sebagai suatu prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran”. Pendapat lain dikemukan oleh Glicman ( 1981 ) yang dikutip oleh arni Muhammad dkk,( 2000:6 ) menjelaskan bahwa “ supervisi adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran
Selanjutnya Kimbal Wiles dalam bukunya supervision for better scholl yang dkutip oleh Soetopo (1982:40) mengartikan supervisi dengan “supervision is a service activity that exist to help teachers to their job better ” disini Kimbal lebih mengutamakan pelayanan seorang guru yang dilaksanankan sedemikian rupa sehingga mereka dapat bekerja lebih dari baik. Pendapat lain juga dikemukakan Pidarta (1992:5) bahwa hakikat supervisi merupakan suatu proses pembimbingan dari pihak atasan kepada Guru-guru dan personil sekolah lainnya, tujuannya menangani masalah belajar para siswa untuk memperbaiki situasi belajar mengajar. Dengan demikian para siswa akan dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat
Berdasarkan beberapa kutipan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi pendidikan adalah proses pemberian bantuan kepada guru/ staf sekolah untuk memperbaiki atau mengembangkan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik, dengan kata lain supervisi pendidikan adalah suatu proses pemberian layanan, bimbingan dan bantuan kepada guru-guru baik secara individual maupun kelompok dalam rangka memperbaiki pengajaran guru di kelas yang mencakup segala aspek tugas pengajaran yang dilakukan guru.
Dalam pelaksanaan supervisi, karakteristik guru yang dihadapi oleh supervisor pasti berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari sisi usia dan kematangan, pengalaman kerja, motivasi maupun kemampuan guru. Karena itu, supervisor harus menerapkan pendekatan yang sesuai dengan karakteritik guru yang dihadapinya. Apabila pendekatan yang digunakan tidak sesuai, maka kegiatan supervisi kemungkinan tidak akan berjalan dengan efektif. Sergiovanni (1982), mengemukakan berbagai pendekatan supervisi, antara lain (a) supervisi ilmiah (scientific supervision), (b) supervisi klinis (clinical supervision), (c) supervisi artistik, (d) integrasi di antara ketiga pendekatan tersebut.
- 1. Supervisi Ilmiah
- 2. Supervisi Artistik
- 3. Supervisi Klinis
Sumber: http://mghazakusairi.wordpress.com/2011/04/28/pendekatan-supervisi-pendidikan/
Posting Komentar