Partai oposisi utama Turki, CHP (Cumhuriyet Halk Partisi/Partai Rakyat Republik) berupaya mengubah citranya menjelang pemilu bulan depan. Ini dilakukan setelah kalah berturut-turut dari AKP partai berkuasa pimpinan Erdogan yang menggambarkan pihak oposisi sebagai anti-agama.
Berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya, partai sekuler CHP yang didirkan Mustafa Kemal Ataturk itu kini memusatkan kampanyenya pada isu ekonomi.
“Kami memusatkan kampanye pada isu ekonomi agar bisa menjangkau publik secara lebih luas, terlepas dari suku, keyakinan, karena kita semua menghadapi satu isu yang sama yaitu ekonomi,” kata Selin Sayek Boke salah satu wajah baru sekaligus calon anggota parlemen dari partai CHP, dikutip dari VOA (25/5/2015).
Video-video kampanye yang apik produksi sebuah perusahaan iklan terkemuka adalah bagian dari strategi partai CHP untuk menghilangkan citra sekulernya yang terlalu serius.
Betul Durmaz, dosen sosiologi pada Universitas Gediz di Izmir, mengatakan sejarah dan latar belakang sekuler CHP masih membuat enggan banyak pemilih. CHP adalah partai pendiri Turki yaitu Mustafa Kemal Ataturk yang sekuler. Partai itu juga mendukung pembatasan aktivitas dan lambang keagamaan seperti memakai jilbab.
“CHP dipandang seperti melarang beberapa kegiatan keagamaan di Turki. Mereka kadang mengkritik penggunaan jilbab di Turki. Karenanya, ada orang yang meragukan CHP,” kata Durmaz.
CHP menerbitkan banyak tulisan untuk menyanggah gambaran bahwa mereka anti-Muslim. Namun, Izmir sebenarnya adalah kubu kuat CHP. Penduduknya yang sekuler mendukung banyak kebijakan lama CHP yang sangat non-keagamaan.
Di kota ini, calon-calon CHP berusaha memperluas dukungan dari warga Turki yang agamis tanpa mengasingkan pendukung utama mereka. Kesuksesan melakukan hal itu akan penting dalam upaya mereka melakukan terobosan dalam pemilu yang akan digelar 7 Juni 2015.
Posting Komentar