Headline Harian Kontan edisi Jumat 24 April 2015 berjudul “China Sapu Bersih Proyek Infrastruktur. Dalam lead berita itu ditulis “Presiden Joko Widodo minta China ikut menggarap proyek infrastruktur”.
Isi berita tersebut adalah keikutsertaan China dalam sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. Seperti pembangunan 15 bandara, 24 pelabuhan, jalan raya 1.000 kilometer (km), jalan kereta api 8.700 km, dan pembuatan pembangkit listrik dengan kapasitas 35.000 mega watt (MW).
Dalam berita itu juga dicantumkan pendapat dari pengamat Kebijakan Publik Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Agung Prabowo. Menurutnya keputusan bekerjasama dengan China perlu dipertanyakan. “China memang luar biasa. Tapi, apakah mereka unggul dalam pembangunan pelabuhan, jalan, jalur kereta, pelabuhan dan bandara? Itu harus dijelaskan,” tanyanya, lansir Kontan.
Publik lewat media yang mereka punya (social media) pun bertanya-tanya dan mengomentari.
"Presiden RI citarasa RRC," ujar Muhammad Fuad Aprianto di laman facebooknya.
"Hutang dari China buat Bangun Infrastruktur, Yg Ngebangun Infrastrukturpun diserahkan ke China, Uang China kembali ke China.... Trus Kemana Uang Pencabutan Subsidi BBM yg katanya buat bangun Infrastruktur???, Trus Rakyat Indonesia Suruh Jadi Apa? Suruh Jadi Kuli di Negeri Sendiri sembari Bayar Utang... Kasiaaan deh Rakyat RI," urai netizen Muhammad Fuad Aprianto.
Netizen Teddy Lesmana mempertanyakan kualitas garapan China. “Belum setahun langsung ambles itu infrastruktur…tahu sendiri kualitasnya…,” tulisnya di facebook.
Sedang netizen Mas Muchyi mengomentari,”Duitnya dari cina, yg kerja cina, Kita yg nanggung hutangnya. Pinternya pemimpin kita.”
Lalu netizen Hadi Nugraha mempertanyakan kemana uang dari kenaikan BBM yang sebelumnya digembar-gemborkan untuk pembangunan infrastruktur. “Sapu bersih ya? Jadi kenaikan harga bbm ini raib kemana ya, kalau semua dana proyek infrastruktur adalah dari china?” tulisnya. (fimadani)
Posting Komentar