Inalillahi.. PDI-P Dikuasai Kristen ! Caleg NON ISLAM 52%, Caleg ISLAM Hanya 48% ! Apa ini Adil ? >> Terbukti Tidak Adil : Muslim, Jangan Pilih PDI-P

Admin | Selasa, April 08, 2014 |

INILAH DAFTAR CALEG MUSLIM SELURUH PARPOL DI DKI JAKARTA

Dari daftar yang dirilis ternyata hanya 3 partai yang 100% calegnya adalah muslim, yaitu PKS, PPP dan PBB.

Partai PKB dan PAN yang sering disebut sebut termasuk partai Islam karena kelahirannya dibidani oleh tokoh ormas Islam, untuk Caleg daerah pemilihan wilayah DKI jakarta, PAN menempatkan sekitar 85-90 % Caleg Muslim sedangkan PKB menempatkan hanya menempatkan 81 % calegnya.


Untuk PAN :
- DAPIL  I (Jakarta Timur ) dan II ( Luar Negeri, Jakarta Pusat dan jakarta Selatan) menempatkan caleg muslimnya 100 %.

- DAPIL III ( Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan seribu) menempatkan 2 Caleg non muslim ( Yosef Pagar Fernando/ dan Jerremy Thomas/Katholik(artis)) yang non muslim dan 1 caleg yang identitas agamanya tidak tercantum ( Kanti W Janis ).

Sedangkan PKB : 
- Dapil II ( Luar negeri, Jakarta Pusat dan Selatan) yang caleg muslimnya 100%.

- Dapil I menempatkan 1 Caleg non muslim, DR A. Shepard Supit yang memiliki riwayat organisasi sebagai Ketua Persekutuan Gereja –gereja di Indonesia ( PGI) Jakarta dan juga Ketua Umum Himpunan Warga gereja Indonesia dan dari riwayat pekerjaan yang dicantumkan Pendeta atau Gembala Sidang di Gereja Bethel Indonesia.

- DAPIL III ( Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta Barat) PKB hanya menempatkan 3 Caleg (Muslim) 2 Caleg Identitas tidak dicantumkan (Windi Damayanti Rahayu )  atau tidak bersedia dipublikasikan (Adam Gllen Dolly) dari 8 caleg yang ada. dan ada 3 Caleg non muslim ,:1.Albertus Soegeng SH / Katholik Bendahara Umum DKN Garda Bangsa PKB, 2. Pdt Ir Suyapto Tandyawasesa M.th/ Kristen yang memiliki riwayat organisasi bendahara umum persatuan gereja indonesia, Ketua Intelegensia Kristen Indonesia, ketua PARTAI DAMAI SEJAHTERA dll, 3. Sudarman Lim / Budha yang memiliki riwayat organisasi Ketua Umum Yayasan Lestari Budaya Tionghoa TMII.

Pada saat googling untuk menelusuri latar belakang agama dari para caleg, karena adanya beberapa caleg dari data yang dilansir KPU ada yang tidak mencantumkan agamanya dan ada yang tidak mengizinkan biodatanya dipublis, hasil Googling,  kami menemukan postingan terkait daftar caleg Muslim untuk wilayah DKI JAKARTA yang dipostingkan di Kompasiana, tetapi kita kami coba mengaksesnya ternyata postingan tersebut sudah dihapus oleh Admin kompasiana. maka kami coba memanfaatkan "CHACE" sarana yang disediakan google untuk mengetahui isi postingan tersebut. Alhamdulillah bisa mengaksesnya  dan akhirnya diketahui bahwa daftar tersebut adalah postingan dari Muhamad Adrin ( www.kompasiana.com/m.adrin) di kompasiana yang dipostingkan pada 23 February 2014 | 18:57 yang baru dilihat 2 orang.

DAFTAR CALEG DPR RI Periode 2014-2019 MUSLIM DAPIL PROVINSI DKI JAKARTA UNTUK SELURUH PARPOL

1. Partai Nasdem (Total 16 dari 21 : 76% muslim)
A. Dapil I (Jakarta TImur) : 4 dari 6 (67%)
1. Taufik Basari
3. Salim Syihab
4. Bambang S. Syukur
6. Faisal Yusuf

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 6 dari 7 (85%)
1. Diennaryati Tjokrosuprihartono
2. Latifa Marina Al Anshori
3. Pramu Risanto
4. Muhammad Rais
6. Wiwik Sri Widiarty
7. Nurul Husnah Fauziah

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 6 dari 8 (75%)
1. Ahmad Sahroni
3. Jane Shalimar
5. Yusherman
6. Mulfida Muchtar
7. Sri Nurmanti
8. Ami Verita

2. Partai Kebangkitan Bangsa (Total 17 dari 21: 81% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 5 dari 6 (83%)
1. Yusuf Mujenih
2. Saleh
3. Hesty Pudjiastuti
5. Zulkarnain
6. Yuli Agus Fristia

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Abdul Wahid Maktub
2. Harun Sinuraya
3. Muzaenah Zein
4. Tuty Alawia Ishak
5. Moh. Miftah Farid
6. Lucluck Maxnoen
7. Mohammad Rosul

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 3-5 dari 8 (37,5%-63%)
3. Lina Adlina
4. Sunarto
6. Windi Damayanti Rahayu (Tidak tercantum)
7. Adam Gllen Dolly ( tidak bersedia dipublikasikan)
8. Heri Kartika

3. Partai Keadilan Sejahtera (Total 18 dari 18 : 100% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 6 dari 6 (100%)
1. Ahmad Zainuddin
2. Iie Sumirat Sundana
3. Maria Ahdiati
4. Abdul Aziz Abdul Rauf
5. Nurmansyah Lubis
6. Lulu Masluchah

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 6 dari 6 (100%)
1. Hidayat Nur Wahid
2. Dani Anwar
3. Nurjanah Hulwani
4. Taufik Ramlan Wijaya
5. Igo Ilham
6. Siti Hafidah Ayub Asnawi

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 6 dari 6 (100%)
1. Achmad Rilyadi
2. Adang Daradjatun
3. Wirianingsih
4. Muhammad Idrus
5. Hasan Kiat
6. Solikhah

4. PDI Perjuangan (Total 10 dari 21 : 48% muslim)  >> INIKAH KEADILAN PDI-P ?
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 4 dari 6 (67%)
1. Wiryanti Sukamdani
2. R. Adang Ruchiatna Puradiredja
4. Rasyidi HY
6. Nurcahyo Riswanto

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 3 dari 7 (43%)
2. Amendi Nasution
4. Herman Tji’din
5. Syahriz Ferdian Aziz

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 3 dari 8 (37%)
3. S.F. Agustiani Tio Fredelina Sitorus
6. Fadjar Panjaitan
8. Risa Bhinekawati

5. Partai Golkar (Total 18 dari 21 : 85% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 5 dari 6 (83%)
1. Bambang Wiyogo
2. Muhammad Fahreza Sinambela
3. Liliek Nurlinda Diyani
5. Baskara Harimukti Sukarya
6. Henny Ida Astuti

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Fayakhun Andriadi
2. Retno Susilowati Amir
3. DM. Jusuf Djuhir
4. Egy Massaidah
5. Musthafa Bakri
6. Chandra Kusuma Dewi
7. Yovita Lasti Handini

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 6 dari 8 (75%)
1. Tantowi Yahya
2. M. Ade Surapriatna
3. Sri Woerjaningsih
4. Arman Amir
5. Baharuddin Andi Picunang
7. Tintin Surtini

6. Partai Gerindra (Total 12 dari 21 : 57%)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 3 dari 6 (50%)
1. Asril Hamzah Tanjung
3. Nurana Diah Dhayanti
4. Andrea Walkers

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 5 dari 7 (71%)
1. Biem Triani Benjamin
4. Yora Lovita E. Haloho
5. M. Tamir Mahmud
6. Irawan Ronodipuro
7. Siti Sarifah Mustikarini Sutalaksana

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 4 dari 8 (50%)
2. M.S. Ralie Siregar
3. Dahlia Bachtiar
6. Nur Indra Yani
8. Abdul Salim Hutajulu

7. Partai Demokrat (Tot 16 dari 21 : 76% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 4 dari 6 (67%)
1. Hayono Isman
2. Tri Yulianto
3. Dwi Astuti Wulandari
6. Luki Widiastuti

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 6 dari 7 (85%)
1. Melani Leimena Suharli
3. Fadjar Sampurno
4. Jenny Rachman
5. Darmizal MS
6. Lukmanul Hakim
7. Hasnaeni

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 6 dari 8 (75%)
1. Marzuki Alie
2. Vera Febyanthy
4. Muhammad Farhat Abbas
5. Mexicana Leo Hananto Wibowo
7. Andi Nurpati
8. Julianto Hendro Cahyono

8. Partai Amanat Nasional (Total 18-19 dari 21 : 85-90% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 6 dari 6 (100%)
1. Didik J. Rachbini
2. Andi Anzhar Cakra Wijaya
3. Naomi Dailami
4. Aulia Prima Kurniawan
5. Chandra Nursida
6. Anshori

C. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Ichwan Ishak
2. Damayanti Hakim Tohir
3. Dwiki Darmawan
4. Firman Abadi
5. Elizabeth
6. Aisyah
7. Yoga Dirga Cahya

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 5-6 dari 8 (62,5 – 75%)
1. Didi Supriyanto
2. Raslinna Rasidin
3. Ida Royani
4. Bangun Tangke Padang
5. Kanti W Janis (tidak mencamtumkan)
6. Iqbal Farabi

9. Partai Persatuan Pembangunan (Total 21 dari 21 : 100% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 6 dari 6 (100%)
1. Hizbiyah Rochim
2. Mansyur Kardi
3. Agustitin Setyobudi
4. Selvia
5. Osby Verbo
6. Achmad Fauzan

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Okky Asokawati
2. Ridho Kamaludin
3. Lena Maryana
4. Kivlan Zen
5. Usni Hasanudin
6. Ridha Fidyana
7. Mohammad Rusli

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 8 dari 8 (100%)
1. Achmad Dimyati Natakusumah
2. Abdul Aziz
3. Nuraini
4. Nasrullah
5. Ison Basyuni
6. Filivhiena Andalusia Faisol
7. Nurlan HN
8. Kantjana Indrishwari

10. Partai Hanura (Total 18 dari 21 : 86%)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 5 dari 6 (83%)
1. Wijaya Kusumo Subroto
2. Mulyano
3. Ida Hastuti Listiantini
4. Sutrisno
6. Hana Fitriana

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Bambang Marsono
2. Andi Saiful Haq
3. Siti Chatidjah
4. Charletty Choesyana
5. Tajuddien Noor Bolimalakalu
6. Chairiyah
7. Tohir

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 6 dari 8 (75%)
1. Karta Brata Lesmana
2. Hardjadinata
3. Dewi Andriani Arma
4. Sarbini
5. David
6. Yayah Yarotul Salamah

11. Partai Bulan Bintang (Total 21 dari 21 : 100% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 6 dari 6 (100%)
1. Sjamsul Hilataha
2. Dindin Sjafrudin
3. Sri Kusharyati
4. Darwono
5. Bambang Widyatomo
6. Linda Meri

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 7 dari 7 (100%)
1. Fathurrahman Mahfudz
2. Tri Natalie Read
3. Wasal Falah
4. Syofyan Saad
5. M. Nur Caniago
6. Fikriah
7. Sisca Devianti

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 8 dari 8 (100%)
1. Muhammad Gatot Saptono
2. Zaenudin
3. Ummul Barqi
4. Agus Handoko
5. Damanhuri
6. Nurlaila
7. Sri Suyatni
8. Auza Djamil Hakim

12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (Total 14 dari 21 : 67% muslim)
A. Dapil I (Jakarta Timur) : 4 dari 6 (67%)
2. Risa Amtiana Monika
4. Amir Tamba
5. Nurul Huda
6. Mia Oktavia

B. Dapil II (Luar Negeri, Jakpus, Jaksel) : 6 dari 7 (85%)
1. Daniel Hutapea
2. Pandji Hadinoto
3. Camellia Panduwinata Lubis
4. Teuku Safriansyah
5. Endang Setya Nuryani
6. Denny Adin

C. Dapil III (Kep Seribu, Jakbar, Jakut) : 4 dari 8 (50%)
1. Surya Chandra Salim
3. Riezky Aprilia
5. Syafruddin BBM
8. Meliana Pancarani

Ternyata tidak dapat dipungkiri lagi, jumlah Caleg (Calon Legislatif) Non-Muslim PDI PERJUANGAN jumlahnya mencapai lebih dari 50%, padahal jumlah ummat Islam di Indonesia ada hampir 85%. Jelas hal ini sangat tidak proporsional dan tidak adil. Non Muslim yang jumlahnya minoritas di Indonesia, ternyata lebih
banyak yang jadi Caleg ketimbang ummat Islam.

Sebenarnya hal itu wajar saja bagi mereka, karena PDI-P sendiri memang berasal dari fusi (persatuan)antara partai Nasionalis sekuler dengan partai Kristen sebagai berikut: partai PNI, Partai KATHOLIK, PARTAI KRISTEN INDONESIA, Murba, dan IPKI pada 10 Januari 1973.

FAKTA TENTANG PDI-P :
Anggota PDI-P terdiri dari Militan Kristen garis keras : Kwik Kian Gie, Alex Litaay, Aberson, BN Marbun, Marcel Beding, Suko Waluyo, Sabam Sirait, Nico Daryanto, Theo Safei, dll.

Karena itulah tidak heran jika kebijakan PDI-P selalu kontra dengan aspirasi Umat Islam, diantaranya menolak "UU Peradilan Agama" dan RUU Pendidikan..."

PDI-P SELALU KONTRA TERHADAP ISLAM
http://www.lintas.me/go/kabarnet.wordpress.com/pdip-lsm-liberalis-tolak-protokol-anti-penistaan-agama
http://www.globalmuslim.web.id/2013/07/politisi-pdip-situs-islam-lebih.html

Sumber :
http://berita.muslim-menjawab.com/2014/02/inilah-daftar-caleg-muslim-seluruh.html



JADI SEBENARNYA PDI-P ADALAH PARTAI KRISTEN BERGINCU ISLAM !
KARENA KRISTENLAH YANG BERKUASA DI PDI-P

Meskipun Megawati Islam (KTP), yang bisa berdoa ala Hindu di pura Bali, tapi Megawati adalah pemimpin partai PDI-P yang didominasi oleh golongan Kristen. Jika Megawati berkuasa, maka Wapres, kementrian, ABRI, dll, pastilah didominasi oleh orang Kristen.

Mengingat tingkat intelektualitas Megawati yang meragukan (dia bukan lulusan universitas), maka dapat dipastikan bahwa Megawati cuma sekedar boneka saja untuk memenuhi ambisi golongan Kristen untuk berkuasa di Indonesia.

PDI-P sebenarnya merupakan fusi dari partai Nasionalis dan partai Kristen seperti IPKI, PNI, Murba, Partai Katolik, dan Parkindo (Partai Kristen Indonesia). Dulu pimpinan PDI-P selalu dari golongan Kristen seperti Nico Daryanto, Sabam Sirait.

Namun mengingat 87% dari jumlah pemilih adalah umat Islam, maka PDI-P pun berusaha memberi warna "Islam" agar mereka bisa merebut suara dari pemilih Muslim. Sebab tanpa itu, maka mereka tidak akan mungkin bisa memenangkan Pemilu. Maka PDIpun segera membentuk lembaga "Islam" MMI (Majelis Muslimin Indonesia) yang sekarang dipimpin oleh tokoh PNI H Dimmi Haryanto.

Sayangnya lembaga ini cuma sekedar kosmetik untuk menarik umat Islam memilih PDI-P. Anggota majelis ini dengan rajin melantunkan ayat-ayat Al Qur'an. Sementara poster slogan "Islam agamaku dan PDI-P pilihanku" juga dipasang di mana-mana. Kalau untuk PPP yang 100% anggotanya adalah Muslim, saya rasa slogan itu wajar. Tapi kalau PDI yang dominan dengan tokoh Kristen seperti Aberson, BN Marbun, Marcel Beding, Suko Waluyo, apa hal ini wajar ? Slogan itu jelas tidak benar bagi para tokoh Kristen tersebut.

Meskipun ada beberapa anggota PDI yang Muslim (biasanya dari partai Nasionalis yang abangan/KTP), namun mereka ini tak lebih sekedar menjadi vote getter. Suara mereka tidak begitu berpengaruh di PDI-P dan kalah vokal dengan tokoh-tokoh Kristen seperti Sabam Sirait, Nico Daryanto, Aberson, BN Marbun, Marcel Beding, Suko Waluyo, Alex Litaay, dsb. Karenanya banyak kebijaksanaan PDI-P yang bertentangan dengan aspirasi umat Islam di Indonesia (Ummat No. 20, 1 April 1996).

Tokoh Islam Lukman Harun (fungsionaris PP Muhammadiyah, PPP, dan ICMI) mengatakan: "PDI-P yang merupakan fusi dari beberapa partai dengan ideologi yang heterogen, selama ini lebih diwarnai oleh Kristen dan Katolik...Anehnya, pada Pemilu 1992, PDI-P tampil pula dengan slogan-slogan ke Islaman (tanpa ini, mustahil PDI-P yang didominasi Kristen sanggup memenangkan Pemilu yang 87% pemilihnya adalah Islam), setelah menolak "Peradilan Agama" dan RUU Pendidikan..."

Sebenarnya pada majalah Ummat nomor sebelumnya dibahas secara panjang lebar mengenai borok PDI ini. Namun karena vokalnya anggota dan simpatisan PDI memprotes hal tsb, maka majalah Ummat menurunkan kembali tulisan tentang PDI dengan format yang lebih lunak.

Pada Daftar Calon Sementara, ternyata jumlah Caleg Non Muslim jauh lebih banyak dibanding dengan yang Muslim. Jika di Sumsel, Bengkulu, dan Lampung yang mayoritas penduduknya beragama Islam terdapat Caleg Kristen pada pada DCS PDI, maka di Irian Jaya sama sekali tidak terdapat Caleg yang beragama Islam.

Yah kalau di Golkar Muslimnya masih dominan bahkan beberapa di antara Calegnya adalah Haji dan Hajjah, maka di PDI-P sedikit sekali dan karena tidak ada yang Haji padahal mereka sebenarnya sudah mampu (sebagai Caleg masa tidak bisa), maka keimanannyapun patut dipertanyakan.

Jika di Kepartaian saja PDI-P sudah bersikap tidak adil terhadap umat Islam apalagi jika mereka berkuasa. Kemungkinan Para pejabat pemerintahan dan pegawainya serta anggota ABRI pasti mayoritasnya dipegang oleh orang-orang Kristen, sedangkan orang-orang Islam hanya menganggur belaka.

Tidak heran karena kurangnya wakil Islam di PDI-P, maka dalam hal kebijaksanaan mengenai "Anak Angkat" dan "RUU Perkawinan", sikap PDI-P selalu berseberangan dengan GOLKAR dan Umat Islam.

Dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa wanita Muslim haram menikah dengan pria Non Muslim, pemerintah, GOLKAR, dan PPP sudah menyetujui RUU yang seseuai dengan ayat Al Qur'an tersebut, tapi ternyata PDI-P justru menolaknya. PDI-P ingin agar wanita Muslim diperbolehkan untuk menikah dengan pria Non Muslim. Inikan menginjak-injak ajaran Islam namanya. Tapi kalau sikap PDI sering bertentangan dengan Islam itu tidak mengherankan, karena kepengurusan PDI sendiri yang tergambar dalam DCS sekarang ini, terlalu didominasi oleh kelompok kristen. Dengan demikian aspirasi Islam jadi kurang terwakili di partai ini.

Kalau di Indonesia, yang 87% penduduknya Muslim, jumlah pengurus PDI yang Muslim yang menjadi Caleg cuma sekitar 70% mungkin kita masih bisa menerima. Tapi ini ternyata kurang dari 50%. Inikan jelas tidak proporsional. Dibandingkan dengan OPP lainnya seperti PPP yang 100% Islam atau GOLKAR yang rada proporsional, cuma PDI-P lah partai yang terlalu didominasi golongan Kristen.

Di dalam Al Qur'an, kita diharamkan mengambil orang-orang kafir sebagai pemimpin. Berikut ini adalah ayat-ayat Al Qur'an tersebut:

"Janganlah orang-orang Mukmin menjadikan orang Kafir sebagai pemimpin..."(Ali Imran 28).

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan orang-orang Kafir sebagai pemimpin..."(An Nisaa 144).

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai pemimpin. Mereka hanya berhak memimpin golongan mereka. Barang siapa di antara kalian menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya ia termasuk golongan mereka (Yahudi atau Nasrani). Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim." (Al Maidah 51).

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapa-bapa kamu dan saudara-saudara kamu sebagai pemimpin, jika mereka lebih suka kekufuran daripada iman. Karena barangsiapa di antara kalian berbuat demikian, maka mereka itu adalah orang-orang yang zhalim." (At Taubah 23)

Jelas di ayat di atas jika mereka adalah kafir (bukan Muslim), maka kita diharamkan mengangkat mereka sebagai pemimpin kita, meskipun mereka adalah Ayah atau saudara kandung kita sendiri. Apalagi jika mereka adalah orang Kristen yang sama sekali asing bagi kita. Jika kita tetap memilih orang-orang Kristen sebagai pemimpin (sebagaimana yang overloaded di PDI-P), maka kita akan digolongkan Allah sebagai orang-orang yang zhalim dan di siksa di api neraka kelak.

Dalam hal PEMILU ini maka media masa Kristen seperti Kompas (Katholik), Suara Pembaruan, Forum Keadilan (Protestan), dan lain-lain kemungkinan akan memberikan pemberitaan yang lebih simpatik kepada PDI-P daripada OPP lainnya. Karenanya jika membaca media tersebut, mungkin kita akan mengalami sedikit bias informasi. Sebagai pembanding, ada baiknya hal ini diimbangi dengan membaca media masa Islam seperti Republika, Ummat, Terbit, Media Dakwah, dan lainnya.

WASPADA .... 
JIKA JOKOWI JADI PRESIDEN ......
JALALUDIN RAHMAT 'CALON' MENTERI AGAMA ....
AJARAN SYI'AH AKAN SEMAKIN "MERAJALELA" DI NEGERI INI !!!

INILAH ANCAMAN FITNAH KERUSAKAN ( 'MUDHARAT BESAR' ) ..
KETIKA CAPRES DARI "MONCONG PUTIH" DAN PARTAI-NYA BERKUASA ....

Konon .. telah Beredar berbagai informasi yang sangat menarik, Tentang kabinet Jokowi, jika ia menjadi presiden nanti. Informasi yang beredar itu, sangat membuat miris. Karena akan mempunyai dampak yang sangat serius bagi stabilitas politik, dan integrasi bangsa.

Dari informasi yang beredar itu, dan sifatnya inside sekarang sudah berlangsung diskusi di internal orang-orang yang dekat dengan Jokowi tentang kabinet bayangan.

‘Kabinet bayangan’ itu, bukan hanya duduknya tokoh-tokoh yang dipilih akan menjadi ‘nahkoda’ di bidang politik, ekonomi, dan pertahanan semata, tetapi yang paling peka, menyangkut kepentingan umat Islam. Di mana, sebuah informasi beredar, jika Jokowi terpilih menjadi presiden dalam pemilihan presiden nanti, maka Jokowi akan mengangkat tokoh Syi’ah Indonesia, yaitu Jalaluddin Rahmat menjadi menteri agama.

Sekarang, Jalaluddin Rahmat menjadi salah satu calon legislatif dari PDI-P, di daerah pemilihan Jawa Barat. Betapa tokoh Syi’ah ini masuk di PDI-P, dan sekarang diakomodasi oleh partai yang dipimpin Mega. Jika Jalaluddin Rahmat menjadi menteri agama, maka ini akan berarti timbulnya bencana di Indonesia. Jalal terkenal ahli komunikasi dan akan sangat berpengaruh dilingkungan PDI-P.

Dengan masuknya Jalaluddin Rahmat di dalam kabinetnya Jokowi itu, membuat umat Islam Indonesia akan menjadi ‘letih’, energinya habis disibukkan oleh ‘PR’ (pekerjaaan rumah), berhadapan dengan masalah isu Syi’ah. Sehingga, masalah-masalah pokok yang strategisnya tidak lagi mendapatkan perhatian.

Seperti dikemukakan oleh mantan Ketua YLBHI, dan sekarang Ketua Bidang Hukum FPI, Munarman SH, mengatakan, masalah dan tantangan yang timbul jauh lebih besar, dibandingkan dengan kemampuan dan kekuatan umat Islam. Maka, umat Islam tidak akan pernah bisa maju, karena terus disibukkan dengan adanya masalah-masalah yang timbul.

PDI-P dikenal sebagai gudangnya kelompok ‘Kristen’, dan mereka menjadi ‘think-thank’ di dalam PDI-P. Sangat wajar, jika PDI-P selalu berseberangan dengan kepentingan umat Islam. PDI-P pernah ‘walkout’ saat membahas UU Perkawinan, UU Sisdiknas, dan sejumlah undang-undang lainnya. Karena, bukan semata-mata, PDI-P sebagai partai sekuler, tetapi sudah menjadi kendaraan kelompok Nasrani.

Sekarang, PDI-P mengakomodasi golongan Syi’ah, dan pasti akan menjadi masalah ‘PR’ baru bagi umat Islam. PDI-P tidak memahami ‘mainstream’ (arus utama) Muslim di Indonesia adalah golongan Sunnah wal jamaah, dan bermazab Syafi’i. Dengan mengakomodasi golongan Syi’ah, maka ini berarti secara sadar, dan terencana inign membangun konflik diantara elemen-elemen bangsa Indonesia.

[Jokowi Di Dukung James Riyadi]
Dengan keputusan Mega yang menjadikan Jokowi sebagai calon presiden, dan mendapatkan dukungan dari kelompok konglomerat Cina, seperti James Riyadi, yang nota bene, seorang pendeta Evengelis, dan murid dari Pendeta Pat Robertson, di Amerika, maka sejatinya akan menciptakan konflik antara kepentingan kelompok Kristen, konglomerat Cina, dan sekarang ditambah dengan Syi’ah.

Tetapi, Muslim Indonesia diberi ‘PR’ Syi’ah oleh PDIP dan Jokowi, sehingga energinya habis hanya untuk mengurusi masalah ‘Syi’ah’. Mereka akan lupa dengan masalah utama mereka. Di mana sekarang ini Muslim, menghadapi ancaman nyata dari kalangan Kristen dan konglomerat Cina, serta tertutup isu tentang Syi’ah. Sehingga kelompok Kristen dan konglomerat Cina, semakin leluasa dengan dukungan Jokowi menguasai Indonesia, secara ekonomi dan politik.

Sementara itu, dalam acara ‘Pengajian Politik Islam’ (PPI), Dr.Zain al-Najjah, mengatakan, ‘Partai sekuler dengan mengajukan calon presiden ‘Muslim’, tujuannya untuk mengelabui dan menipu para pemilih Muslim”, tegasnya, Minggu, 16/3/2014.

ALLAHU A'LAM .

*Sumber :
http://m.voa-islam.com/news/indonesiana/2014/03/17/29529/jokowi-presiden-jalaluddin-rahmad-menteri-agama/
http://gemaislam.com/berita/indonesia-news-menuitem/1164-gembong-syi-ah-indonesia-jadi-caleg-pdip
http://www.lppimakassar.com/2013/10/dua-tokoh-penyesat-umat-ini-menjadi.html
http://koepas.org/index.php/datfak/690-lestari-yuseno-caleg-dpr-ri-istri-tokoh-syiah
http://www.nahimunkar.com/caleg-caleg-syiah/
http://assunnah.net/sindikasi/kategori/tokoh-syiah-indonesia
http://koepas.org/index.php/datfak/624-zulfan-lindan-syiah-dari-serambi-mekkah
https://helmysyamza.wordpress.com/2014/02/21/indonesia-diambang-bahayatokoh-syiah-masuk-pemerintahan-04/
http://muslimina.blogspot.com/2014/02/daftar-nama-caleg-aliran-sesat-tahun.html
http://www.sunnahcare.com/search/label/Tokoh%20Syiah%20Indonesia
http://www.nahimunkar.com/caleg-caleg-syiah/
http://duniamuallaf.blogspot.com/2014/04/inalillahi-pdi-p-dikuasai-kristen-caleg.html
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Guru Tomo | Guru Tomo
Copyright © 12.12.2013. gurutomo - All Rights Reserved
Modifikasi by Creating Website Published by Guru Tomo
Proudly powered by Blogger