CIA Akui Gunakan Vaksinasi sebagai Kedok Operasi

Admin | Rabu, Mei 21, 2014 |

Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) CIA mengakui selama ini menggunakan vaksinasi sebagai kedok operasi. Namun, Pejabat senior Gedung Putih mengatakan, CIA sekarang bersedia menghentikan program itu.

Dikutip dari BBC Indonesia, Penasihat Presiden Obama untuk masalah terorisme Lisa Monaco mengatakan, CIA setuju untuk menghentikan pemanfaatan berbagai kegiatan vaksinasi untuk kepentingan intelijen.

Monaco menambahkan bahwa CIA juga setuju untuk tidak menggunakan data genetik yang diperoleh dari berbagai program kesehatan masyarakat seperti vaksinasi.

Keputusan ini diambil setelah muncul keberatan dari kalangan tenaga medis profesional di Amerika tentang penggunaan program kesehatan masyarakat di Pakistan untuk memburu Osama bin Laden.

Mereka mengatakan tak semestinya program kesehatan untuk publik dipakai untuk menutupi operasi mata-mata.

Pada 2011, CIA berupaya mendapatkan sampel DNA anak-anak yang diyakini memiliki hubungan dengan Osama bin Laden melalui program vaksinasi hepatitis yang dilakukan oleh dokter Pakistan bernama Shakil Afridi.

Afridi kemudian diadili dan dinyatakan bersalah dengan vonis 33 tahun penjara. Vonis ini dibatalkan, tetapi Afridi masih diharuskan untuk menjalani sidang ulang.

Keterlibatan CIA dalam kegiatan vaksinasi di Pakistan membuat Taliban menjadikan program vaksinasi polio sebagai sasaran serangan dengan alasan mereka yakin vaksinasi ini adalah kedok operasi mata-mata. [BBC/Kompas/BersamaDakwah]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Guru Tomo | Guru Tomo
Copyright © 12.12.2013. gurutomo - All Rights Reserved
Modifikasi by Creating Website Published by Guru Tomo
Proudly powered by Blogger