Kairo. Lembaga “Elmarsad Elaraby for Rights dan Freedom”
melaunching sebuah gerakan internasional untuk menghentikan penyiksaan
dan aksi balas dendam terhadap para penentang kudeta di dalam
penjara-penjara Mesir.
Nama gerakan ini adalah “Stop Slow Killing Againts Revenge &
Torture in Egypt Prison”. Untuk mendukung gerakan internasional ini,
setiap orang bisa men-signature sebuah dokumen dengan alamat: http://goo.gl/S1qyIk
Dalam keterangan launchingnya, Elmarsad menjelaskan, “Manusia adalah
makhluk yang dimuliakan dalam setiap agama. Kedudukannya sebagai manusia
adalah sesuatu yang suci. Dia tidak boleh disiksa atau ditangkap tanpa
bukti. Dia mendapatkan jaminan kebebasan berpendapat dan bergerak. Hanya
di Mesir semua itu tidak didapatkan.”
Elmarsad menambahkan, “Nilai-nilai kemanusiaan telah hancur ketika
dibenturkan dengan sebuah batu keras bernama kezhaliman dan
otoriterisme. Semua aturan diabaikan begitu saja. Tidak ada ajaran agama
yang dihormati, tidak ada aturan yang dijadikan pegangan.”
Menurut keterangan tersebut, di Mesir saat ini sedang terjadi penyiksaan dan perlakuan kejam terhadap para tahanan politik.
Mereka tidak bisa mendapatkan obat, makanan, pakaian, kunjungan, dan
bertemu dengan pengacara. Semua perlakuan itu bertentangan dengan HAM
dalam memperlakukan tahanan.
Elmarsad meminta lembaga-lembaga HAM, baik di Mesir maupun lainnya
untuk menuntut para pimpinan kudeta militer di Mesir; Adli Mansur, Hazim
Bablawi, As-Sisi, Muhammad Ibrahim, kepala lembaga pemasyarakatan, dan
semua polisi yang terlibat dalam penyiksaan. Elmarsad berharap mereka
bisa diadili dalam pengadilan Mesir maupun internasional.
(msa/dakwatuna/elmarsad)
Posting Komentar