PERDANA Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Israel telah menjawab beberapa tuntutan Turki dalam bernegosiasi, tetapi menambahkan bahwa Ankara tidak akan setuju adanya normalisasi hubungan tanpa Israel mengangkat blokade terhadap Gaza, sumber media Israel melaporkan.
Berbicara pada konferensi pers di Ankara bersama Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Erdogan pada hari Selasa lalu mengatakan bahwa ia menuntut adanya “protokol tertulis” dari Israel yang berisi janji akan mencabut pengepungan atas Jalur Gaza sebagai syarat untuk menandatangani perjanjian rekonsiliasi dan normalisasi hubungan antara mereka, surat kabar Haaretz melaporkan pada hari Rabu kemarin (12/2/2014).
Erdogan mengatakan bahwa negosiasi dengan Israel telah berkembang, tapi belum berakhir. Dia menambahkan bahwa Turki telah menerima permintaan maaf dari Israel dan pembicaraan mengenai kompensasi bagi keluarga korban yang tewas dan terluka di kapal Mavi Marmara pada tahun 2010 sedang berlangsung, menurut surat kabar itu.
Namun Erdogan mengatakan pencabutan pengepungan di Jalur Gaza belum terjadi. “Tidak ada yang akan terjadi tanpa mengangkat blokade terhadap Gaza,” tegasnya.
Untuk bagiannya, pemerintah Palestina di Jalur Gaza memuji permintaan Erdogan untuk mengangkat pengepungan di Gaza, yang berani bersikap di tengah keheningan internasional terhadap pengepungan Israel yang telah berlangsung selama delapan tahun.
Pemerintahan di Gaza mengecam posisi pasif dunia internasional terhadap pelanggaran Israel dan memuji beberapa negara yang memilih untuk berdiri di belakang rakyat Palestina.
Pemerintah juga meminta para pemimpin Arab dan masyarakat internasional untuk meniru posisi Erdogan dalam mendukung Palestina.[fq/islampos/pic]
Posting Komentar