OLEH:
LIA YULIANA,M.Pd
PENGERTIAN SUPERVISI
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh
Kimball Wiles (1967) sebagai berikut :
“Supervision is assistance in the devolepment
of a better teaching learning situation”.
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan
situasi pembelajaran yang lebih baik.
1) Etimologi: Istilah supervisi diambil dalam
perkataan bahasa Inggris “ Supervision”
artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Orang yang melakukan supervisi disebut
supervisor
2) Morfologis: Supervisi terdiri dari dua kata
Super berarti atas, Visi berarti lihat, tilik,
awasi. Seorang supervisor memang
mempunyai posisi diatas atau mempunyai
kedudukan yang lebih dari orang yang
disupervisinya.
2 hal yang perlu diperhatikan :
1.) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
2.) Hal-hal yang menunjang kegiatan belajar
mengajar.
Untuk itu guru harus memiliki, yakni :
1) kemampuan personal
2) kemampuan profesional
3) kemampuan sosial
6 KONSEP SUPERVISI
1. Supervisi yang berfokus administrasi.
Memandang proses supervisi merupakan suatu
kegiatan administrasi sekolah dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran dalam konteks
sistem pendidikan.
2. Supervisi yang berfokus pada kurikulum.
Memandang bahwa proses supervisi adalah
kegiatan membuat kurikulum dan merevisinya,
mempersiapkan unit-unit dan material
pembelajaran, pengembangan proses dan
instrumen laporan ke orang tua, dan evaluasi
umum program kependidikan secara umum.
3. Supervisi yang berfokus pada pengajaran.
Memandang proses supervisi sebagai suatu
kegiatan peningkatan pengajaran dan
implemetasi kurikulum di kelas.
4. Supervisi yang berfokus pada human
relations. Menyatakan bahwa supervisi itu
melibatkan semua orang di lingkungan
kependidikan, tidak hanya personil sekolah.
5. Supervisi yang berfokus pada manajemen.
Memandang bahwa semua aktivitas supervisi
terlibat dalam semua tatanan organisasi.
6.Supervisi yang berfokus pada kepemimpinan.
Mengajari guru bagaimana mengajar dan
menjadi pemimpin pendidikan dalam
reformulasi pendidikan masyarakat yang
meliputi kurikulum, pengajaran, dan bentuknya.
SEJARAH SUPERVISI
PENDIDIKAN
Supervisi sekolah berorientasi pada guru
(teacher-oriented) dan fungsi administratif.
Selama abad 18 dan 19-an, supervisi berbentuk
inspeksi.
Pada perkembangan berikutnya, peran dan fungsi
observasi/inspeksi dewan diambil oleh seorang
supervisor. Berperan sebagai wakil pimpinan, dan
bekerja langsung di sekolah, dewan sekolah
akhirnya berkonsentrasi pada hal-hal yang
bersifat umum saja seperti konstruksi bangunan
dan peningkatan pendapatan sekolah.
Di awal abad ke-20an, inspeksi sekolah hanya
dilakukan untuk mensupervisi inspeksi guru
dikelas
Supervisi sekolah pada tahun 1940 sampai
dengan pertengahan dekade berikutnya lebih
berfokus pada proses daripada produk.
Supervisor lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk membantu para guru bukannya
sebagai penilai kerja guru.
Di awal tahun 1960an, supervisor menjadi
ahli bidang mata pelajaran. Tugas supervisor
adalah menginterpretasikan kurikulum dan
mengorganisir material, melibatkan guru dalam
menghasilkan program sekolah, serta berperan
sebagai Resource person bagi guru-guru di
kelas.
Di akhir tahun 1960an, tujuan sekolahsekolah:
►1850-1910 inspeksi dan peningkatan
►1910-1920 supervisi saintifik
►1920-1930 supervisi birokratis
►1930-1955 supervisi kooperatif
►1955-1965 supervisi sebagai
pengembangan kurikulum
►1965-1970 supervisi klinis
►1970-1980 supervisi sebagai manajemen
►1980- supervisi sebagai pengajaran
PERKEMBANGAN KONSEP SUPERVISI
Istilah supervisi berasal dari bahasa inggris
terdiri dari dua akar kata, yaitu : super yang
artinya “ di atas “, dan vision yang mempunyai
arti melihat, maka secara keseluruhan
supervisi diartikan sebagai “ melihat dari
atas”. Supervisi adalah kegiatan mengamati,
mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah
benar, mana yang belum benar, dan mana pula
yang tidak benar, dengan maksud agar dapat
dengan tepat mencapai tujuan kegiatan yang
dimaksud
Ditinjau dari objek yang diamati, dapat
dibedakan adanya tiga macam supervisi:
Supervisi Akademik: yang menitikberatkan
pengamatan pada masalah akademik, yaitu
yang langsung berkaitan dengan lingkup
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa
sedang dalam proses belajar.
Supervisi Administrasi: yang
menitikberatkan pengamatan pada aspekaspek
administrasi yang berfungsi sebagai
pendukung terlaksananya pembelajaran.
Supervisi Lembaga : yang menitikberatkan
pengamatannya pada seluruh sekolah sebagai
sebuah lembaga pendidikan.
Perbedaan supervisi dan akreditasi
Supervisi dilakukan oleh orang yang ada di
dalam kepala madrasah dan luar yaitu
pengawas secara terus menerus
Akreditasi dilakukan oleh tim dan luar hanya
dalam waktu-waktu tertentu.
Objek supervisi dan akreditasi adalah
sama, meliputi 6 macam yaitu :
1. Siswa
2. ketenagaan
3. kurikulum
4. sarana dan pra sarana
5. pengelolaan
6. lingkungan dan situasi umum
TUJUAN SUPERVISI
Adalah mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik melalui
pembinaan dan peningkatan profesi
belajar. Yaitu dengan memberikan
bimbingan agar guru yang disupervisi
dapat mengalami peningkatan dalam hal
keterampilan mengajarnya.
PRINSIP PRINSIP SUPERVISI
Ilmiah: Yaitu sistematis, obyektif, dan
menggunakan instrumen yang baik untuk
mengumpulkan data atas dasar informasi yang
teliti atau cermat
Demokratis
Kooperatif
Konstruktif dan kreatif
Terbuka
Komperhensif
TEHNIK TEHNIK SUPERVISI
1. Kunjungan kelas (classroom visitation),
dibedakan atas:
a. Kunjungan yang dilakukan dengan
terlebih dahulu memberitahukan kepada
guru yang akan disupervisi.
b. Kunjungan insidental yang dilakukan
tanpa memberitahukan terlebih dahulu
c. Kunjungan yang dilakukan dengan
memberikan undangan dari guru yang
bersangkutan.
2. Observasi kelas (classroom observation) yaitu
kegiatan supervisi yang dilakukan dengan cara
menunggu guru (calon guru) yang sedang
mengajar di kelas mulai dari awal hingga akhir
pelajaran.
3. Percakapan pribadi (individual conference)
yaitu diskusi yang dilakukan oleh sekelompok
guru.
3. Saling berkunjung mengunjungi(intervisitation)
4. Musyawarah atau pertemuan
Pertemuan diadakan oleh atasan atau atas
prakarsa para guru sendiri.
5. Supervisi yang dilakukan dengan media,
dengan tujuan pengalaman mereka khususnya
menyangkut hal hal yang berhubungan dengan
pelajaran.
6. Pusat sumber belajar (learning resource
center) suatu lembaga yang menangani
persediaan, pelayanan semua jenis pelajaran
bukan hanya meminjamkan tetapi juga
membuatkan, memberi bimbingan dalam
mempelajari cara mengajar, membuat persiapan
tertulis, perekaman dan sebagainya.
7. Validasi teman sejawat, salah satu supervisi
yang dilakukan oleh teman teman sejawat
(sesama guru, lembaga, dan orang orang yang
telah berkecimpung di dalam profesi
kependidikan).
BIDANG GARAPAN SUPERVISI
1. Memfasilitasi pengembangan sumber daya
manusia
2. Mendesain dan mengembangkan kurikulum
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
4. Menggairahkan interaksi humanis
5. Melaksanakan fungsi fungsi administratif
KOMPETENSI DASAR SUPERVISOR
Human Relations: Komunikasi efektif agar
pesan sampai secara efektif ke guru guru
Administrasi: memiliki kemampuan bagaimana
merencanakan, mengorganisir personel dan
sumberdaya lainnya, menggerakkannya, serta
mengawasi.
Evaluasi: Berkaitan dengan peran supervisor
itu sendiri sebagai pembimbing dan pembantu
pertumbuhan profesionalitas guru guru
PENDEKATAN SUPERVISI
Supervisi artistik: Proses supervisi
merupakan suatu hal yang tidak bisa
dijelaskan secara rasional. Kreativitas
supervisor memiliki peran yang dominan di
dalam meperbaiki kualitas pelayanan
pendidikan.
Supervisi saintifik: Proses supervisi yang
dilaksanakan berdasarkan atas fakta dan data.
Supervisi klinis: Proses supervisi dilakukan
dalam rangka mengobati, yaitu perbaikan
penampilan guru dalam mengajar
LANGKAH LANGKAH SUPERVISI
1. Pertemuan pendahuluan
a. Menciptakan suasana kekeluargaan yang
intim antara guru dengan supervisor agar
komunikasi selama kegiatan dapat
berlangsung secara efektif.
b. Membuat kesepakatan antara guru dengan
supervisor tentang aspek proses belajar
mengajar yang akan dikembangkan dan
ditingkatkan
2. Perencanaan oleh guru dan supervisor.
yaitu membuat perencanaan pelaksanaan
observasi secara bersama sama.
3. Pelaksanaan latihan mengajar dan observasi
Pada waktu ini guru melaksanakan kegiatan
mengajar dan supervisor melakukan
pengamatan secara cermat, dengan
menggunakan instrumen observasi.
4. Mengadakan analisis data
Dalam langkah ini supervisor mengajak guru
untuk mendiskusikan apa yang telah
dilaksanakan oleh guru waktu mengajar.
5. Diskusi memberikan umpan balik.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
umpan balik yang dilakukan oleh supervisor
kepada guru yang sedang berlatih mengajar
meningkatkan keterampilannya. Pemberian
umpan balik harus dilakukan dengan segera dan
obyektif.
SUPERVISI DALAM MANAJEMAN
BERBASIS SEKOLAH (MBS)
MBS mengarah kepada praktek otonomi
pengelolaan sekolah dan Esensi nya adalah
meningkatkan penampilan sekolah dalam rangka
melakukan operasionalisasi pelayanan
pendidikan dan proses produksi kelulusan
dengan mengupayakan performansi tinggi (high
perfermonce) dan keterlibatan penuh semua
personil sekolah.
Supervisor harus mengupayakan kondisi sekolah
berkinerja tinggi dengan tingkat perlibatan
semua unsur terkait (masyarakat, stake holder
dan pihak sekolah) secara optimal.
Dalam SDM, ada beberapa sumber penting
yang digunakan oleh para pengelola yang
seharusnya diperhatikan oleh supervisi dalam
menerapkan pendekatan SDM, yaitu:
►Kekuasaan
►Informasi
►Pengetahuan dan ketrampilan
►Imbalan
Secara umum fungsi supervisi adalah
perbaikan pengajaran. Berikut ini berbagai
pendapat para tentang fungsi supervisi, di
antaranya adalah:
Ayer, Fred E, menganggap fungsi supervisi
untuk memelihara program pengajaran yang
ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.
Franseth Jane, menyatakan bahwa fungsi
supervisi memberi bantuan terhadap program
pendidikan melalui bermacam-macam cara
sehingga kualitas kehidupan akan diperbaiki.
W.H. Burton dan Leo J. Bruckner menjelaskan
bahwa fungsi utama dari supervisi modern
ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor
yang mempengaruhi hal belajar.
PERAN SUPERVISI DALAM EVALUASI
PROGRAM PENDIDIKAN
1. Mengkoordinasi Semua Usaha Sekolah.
2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah.
Yakni melatih dan memperlengkapi guru-guru agar
mereka memiliki ketrampilan dan kepemimpinan dalam
kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas Pengalaman.
Yakni memberi pengalaman-pengalaman baru kepada
anggota staff sekolah, sehingga makin hari makin
bertambah pengalaman dalam hal mengajarnya.
4. Menstimulasi Usaha-Usaha yang Kreatif.
Yakni kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi
baik bagi anak-anak, orang yang dipimpinnya dan bagi
dirinya sendiri.
5. Memberikan Fasilitas dan Penilaian yang Kontinyu.
Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah
misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku
pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan
murid-muridnya harus bersifat menyeluruh dan
kontinyu.
6. Menganalisa Situasi Belajar
Situasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor
yang memberi kemungkinan bagi guru dalam memberi
pengalaman belajar kepada murid untuk mencapai tujuan
pendidikan.
7. Memberi Pengetahuan dan Ketrampilan pada Setiap
Anggota Staf.
Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu
guru agar mereka memperkembangkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam mengajar.
8. Mengintegrasikan Tujuan dan Pembentukan
Kemampuan.
Posting Komentar